Rabu, 16 November 2022

Beredar kabar Set Top Box (STB) gratis dari pemerintah mampu membaca data vaksin seseorang, apakah itu benar? Ini dia fakta selengkapnya!

 Siaran TV analog secara resmi diberhentikan dan telah beralih ke siaran TV digital sejak tanggal 2 November 2022 lalu.

Keputusan ini diambil oleh Pemerintah bersama dengan Kemenkominfo berdasarkan undang-undang cipta kerja tepatnya pasal 60A ayat 2 undang-undang nomor 11 tahun 2020.

Meskipun sesuai perencanaan bahwa tanggal 2 November menjadi hari terakhir peralihan siaran TV analog ke siaran TV digital di 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, pada faktanya di tanggal tersebut baru 212 wilayah yang resmi melakukan migrasi siaran Analog Switch-off (ASO) dikarenakan penyaluran bantuan Set Top Box (STB) gratis dari pemerintah untuk masyarakat miskin belum tuntas.

Diketahui pemerintah bersama dengan Kemenkominfo serta Kemensos bersatu untuk memberikan bantuan STB agar masyarakat yang kurang mampu tetap dapat ikut serta berpindah dari siaran TV analog ke siaran TV digital.

Beralihnya siaran TV analog ke siaran TV digital ini sedikit banyak memang mengundang pro kontra di tengah masyarakat. Sebab, tidak sedikit orang yang mengeluhkan tidak mendapatkan STB gratis dan juga tidak mampu untuk membeli STB karena terkendala kebutuhan pokok yang semakin hari semakin mahal.

Bukan hanya itu, di tengah polemik perpindahan siaran TV analog ke siaran TV digital, ternyata beredar kabar bahwa STB gratis yang dibagikan oleh pemerintah merupakan alat yang digunakan untuk memantau data vaksin seseorang. Apakah itu berita benar, atau hanya HOAX semata?
Mari kita ungkap kebenarannya!



Kabar Set Top Box (STB) gratis yang dibagikan oleh pemerintah mampu membaca data seseorang yang sudah divaksin pertama kali beredar dan dibagikan oleh salah satu akun media sosial Facebook pada tanggal 11 November 2022 lalu.

Akun Facebook tersebut membagikan sebuah gambar dengan narasi yang menyebutkan bahwa STB gratis dari pemerintah untuk memantau data seseorang yang sudah melakukan vaksin. Akun tersebut menjelaskan bahwa di dalam STB yang dibagikan gratis oleh pemerintah terdapat Bluetooth Low Energy Device yang dipasang untuk memantau data vaksin.

Menanggapi adanya narasi pemberitaan tersebut Kemenkominfo pun memberikan sanggahan melalui website resminya, dan menyatakan bahwa kabar tersebut merupakan berita bohong alias HOAX yang dibuat untuk memunculkan kekhawatiran di tengah masyarakat terkait pemberian STB gratis dari pemerintah untuk masyarakat yang kurang mampu.

Adapun penjelasan dari Menteri Komunikasi dan Informatika yaitu Johnny G. Plate, perubahan siaran TV analog ke siaran TV digital ini merupakan solusi yang digunakan untuk mengatasi keterbatasan dan inefisiensi pada penyiaran analog. Dengan beralihnya siaran ke TV digital menggunakan STB akan membuat jumlah konten semakin banyak dan beragam, serta menampilkan kualitas gambar dan suara yang lebih jernih dan baik.


Munculnya kabar-kabar yang seperti ini tentu tidak bisa langsung dipercaya begitu saja. Kalian harus membentengi diri dengan melakukan cross check terhadap pemberitaan yang bermaksud menggiring opini publik dengan mencari tahu kebenarannya di akun-akun resmi terkait, atau ke forum komunitas yang menyampaikan pemberitaan dan informasi secara akurat berisi fakta.
Oke, mudah-mudahan postingan ini bermanfaat dan ada pelajaran baik serta menjadi himbauan bagi Agan Sista semua untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi sebuah pemberitaan.




Add Your Comments

  • Untuk menulis huruf bold silahkan gunakan atau .
  • Untuk menulis huruf italic silahkan gunakan atau .
  • Untuk menulis huruf underline silahkan gunakan .
  • Untuk menulis huruf strikethrought silahkan gunakan .
  • Untuk menulis kode HTML silahkan gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silahkan parse dulu kodenya pada kotak parser di bawah ini.
Emoticon
Konversi Code
Out Of Topic
??
??
??
??
??
??
??
??
??
??
??
??
??
??
??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar