Selasa, 14 Juni 2022

Terjawab, Kenapa Tv Premium Kualitas Suaranya Dibuat Biasa Saja

Seperti kita tahu, trend kepemilikan masyarakat terhadap tv saat ini sedang menurun tergantikan oleh hiburan lain yang lebih ringkas dan up to date. Belum lama ini pemerintah mensosialisasikan peralihan tv konvensional ke digital saya jadi teringat pengalaman tentang tv. Ini cuma opini saya saja, mungkin bisa salah bisa juga benar, tapi berdasarkan pengalaman saya terhadap perbandingan 2 merek ada 1 merek seperti itu, suara tv ukuran layar kecil kualitas suaranya lebih bagus, cring dan ngebass tanpa bantuan speaker tambahan. Ada mungkin pembaca lebih tahu banyak dibanding saya bisa share disini. Pengalaman pertama terjadi sekitaran 3 tahun lalu saya membeli tv led ukuran layar 21 inchi, setahun kemudian menambah 1 tv lagi berukuran layar lebih lebar 42 inchi dengan merk yang sama, ini karena saya sudah tahu kualitasnya seperti apa. Yang jadi fokus utama saya waktu itu adalah persoalan layar harus tajam bukan hasil upscale gambar, harus banyak tersedia input termasuk perkabelan HDMI, support USB dan ready to digital channel. Punya 2 tv dirumah rasanya cukup menyenangkan dan tidak lagi rebutan oleh salah satu anggota keluarga dirumah. Tapi lama kelamaan saya baru sadar 2 tv ini memiliki kualitas suara yang berbeda, padahal sewaktu ditest di toko suaranya terdengar jernih, treble dan bass yang seimbang, tapi begitu sampai dirumah suaranya terdengar 'mendem' mirip speaker portable pc harga 200rb an.

Duh, saya seperti tertipu karena harapan saya tv dengan ukuran layar lebih besar, harga lebih mahal, fitur lebih lengkap pastinya kualitas suara mengikuti, ternyata tidak juga. Namun setelah saya nyemplung di sebuah forum elektronik

khusus tv saya baru paham kenapa produsen tv memperlakukan beda terhadap beberapa produknya. Hm, ujung-ujungnya memang bisnis, itu kesimpulan saya, bisa benar bisa juga salah. Hal yang baru saya mengerti adalah ketika membeli sebuah tv harga 'premium' khususnya pada bagian output suara memang dibuat standar alhasil suara yang keluar dari speaker ya biasa saja, tapi ada beberapa produsen tetap menjaga kualitas suara tapi itu jarang. Seperti yang saya bilang barusan, output suara memang dibuat biasa saja, karena produsen berharap konsumen 'premium' tadi (yang pastinya punya budget lebih) mau tidak mau menambah perlengkapan eksternal speaker secara terpisah, misalkan seperti membeli sound bar atau home theaternya sekalian. Hm, jadi gitu ya cara berbinis mereka. Nah, apa saya sekarang harus menambah speaker tambahan, padahal uang saya lagi pas-pasan. Keluh.

Add Your Comments

  • Untuk menulis huruf bold silahkan gunakan atau .
  • Untuk menulis huruf italic silahkan gunakan atau .
  • Untuk menulis huruf underline silahkan gunakan .
  • Untuk menulis huruf strikethrought silahkan gunakan .
  • Untuk menulis kode HTML silahkan gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silahkan parse dulu kodenya pada kotak parser di bawah ini.
Emoticon
Konversi Code
Out Of Topic
??
??
??
??
??
??
??
??
??
??
??
??
??
??
??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar